Cara Membuat Konten yang Populer dengan Memanfaatkan 6 Elemen Pemicu Popularitas

Cara Membuat Konten yang Populer dengan Memanfaatkan 6 Elemen Pemicu Popularitas

Pintasan Daily - Apakah sebuah konten jadi sangat populer hanya karena kebetulan?

Tidak.

Seorang konten marketer yang baik mengerti apa yang harus mereka lakukan dalam proses pembuatannya supaya setiap konten mereka jadi populer.

Konten dalam bentuk apapun, termasuk gambar, video, audio, atau tulisan.

Caranya?

Yaitu dengan menambahkan 6 elemen pemicu popularitas yang akan saya ajarkan kepada anda hari ini.

Maka dari itu, setelah membaca panduan ini anda akan mengerti bagaimana membuat konten yang populer untuk website anda.

Apa itu pemicu popularitas konten?

Jonah Berger  dalam bukunya yang berjudul Contagious: Why Things Catch On membahas mengenai 6 prinsip dasar yang menyebabkan segala sesuatu menjadi populer.


Keenam prinsip ini seperti pemicu yang akan membuat orang lain ingin membicarakan dan membagikan konten anda kepada orang lain.

Nah, artikel ini didasarkan pada STEPPS Framework dalam buku Contagious.

Ditambah panduan bagaimana anda bisa membuat konten yang memiliki setiap pemicu popularitas.

Dengan menyertakan keenam elemen ini, maka konten anda akan berpotensi:

  1. Mendapatkan banyak share dari pembaca
  2. Mendapatkan banyak backlink dari website lain

Inilah mengapa 6 elemen pemicu popularitas ini sangat bermanfaat bagi anda pembuat konten.

Tidak hanya popularitas dari social media, tapi konten anda juga akan mendapatkan peringkat yang bagus di mesin pencari.

Berikut ini keenam elemen tersebut dan bagaimana cara membuat konten yang memiliki masing-masing elemen.

#1 Kebanggaan diri

Apa sebenarnya alasan utama seseorang melakukan share terhadap suatu konten?

Karena mereka ingin mendapatkan kebanggaan.

Kebanggaan ini bisa dalam bentuk 2 hal:

  1. Like, share, retweet, komentar kagum, dll. dari teman atau follower mereka
  2. Citra positif terkait isi konten yang di-share

Contohnya seperti ini.

Misalkan si A adalah seorang anak SMA yang sudah mulai berbisnis, suatu hari dia membaca suatu artikel tentang “orang sukses yang sudah berbisnis sejak SMA” di internet.

Maka si A akan share artikel ini supaya teman-temannya ikut kagum dengan si A.

Masuk akal kan?

Orang-orang akan membagikan konten yang membuat dirinya sendiri terkesan positif

Berikut ini adalah bahasan/topik yang bisa membuat seseorang bangga setelah membagikan konten anda.

Sesuatu yang belum disadari oleh sebagian besar orang

Kunci dari elemen pertama adalah membuat konten yang isinya belum diketahui banyak orang.

Dengan membuat konten seperti ini, banyak orang yang akan membagikan kepada teman-teman mereka.

Ini karena mereka ingin dianggap sebagai yang pertama yang tahu soal hal baru.

Metode baru untuk mempermudah pekerjaan atau menyelesaikan masalah

Manusia senang dengan konten yang menyelesaikan permasalahan mereka.

Tapi kalau anda membuat konten mengenai penyelesaian masalah yang sudah terlalu sering ditemui penyelesaiannya, maka konten tersebut tidak akan populer.

Tidak perlu 100% baru.

Anda juga bisa membuat konten yang menggabungkan lebih dari satu metode yang berbeda. Atau dengan metode yang sama tetapi dengan sedikit langkah tambahan.

Tunjukkan bahwa dengan metode anda, hasil yang didapatkan jadi lebih sempurna.

Perbandingan antara 2 hal atau lebih

Contohnya perbandingan antara ‘nasi putih’ dan ‘nasi merah’.

Kalau artikel anda menyimpulkan nasi merah lebih unggul daripada nasi putih, maka orang yang rutin memakan nasi merah akan memberitahukan artikel anda kepada teman mereka.

Pembahasan mengenai individu atau organisasi tertentu

Negatif maupun positif, kita sebagai manusia akan tertarik kalau sesuatu yang kita ikuti dibahas secara eksklusif.

Misalkan anda membahas tentang organisasi C.

Anggota organisasi C akan tertarik dengan konten anda dan membagikan konten ini kepada orang lain yang berada dalam organisasi dan di luar organisasi.

Pembahasan positif mengenai suatu hal

Membahas secara positif mengenai hal tertentu akan membuat orang yang antusias terhadap hal tersebut menyebarkan konten anda.

Lebih lanjut mengenai ini ada di elemen nomer 4.

#2 Mudah diingat

Manusia hanya akan merekomendasikan konten yang mereka ingat.

Menariknya, kita akan secara berulang-ulang merekomendasikan konten anda setiap kali topiknya dibahas kalau konten anda mudah diingat.

Jadi konten yang mudah diingat akan tetap populer dalam jangka panjang.

Lantas bagaimana membuat konten yang mudah diingat?

Gunakan istilah/nama baru


Bagaimana cara mencari panjang AB?

Pakai rumus Pitagoras.

Mengapa kita ingat nama “rumus Pitagoras” untuk mencari sisi terpanjang dalam segitiga?

Karena rumus ini punya nama/istilah.

Kedengarannya sepele tapi ini benar. Sesuatu yang punya istilah khusus lebih mudah diingat daripada yang tidak punya.

Penggunaan istilah juga memudahkan mereka dalam menjelaskan ke orang lain.

Kalau anda membuat suatu metode dan menamai metode tersebut, maka orang lain akan semakin mudah mengingat konten anda sebagai solusi masalah mereka.

Jadi dengan menciptakan istilah baru maka orang-orang akan cenderung mengingat konten anda setiap kali topiknya diangkat.

Gunakan gambar untuk menjelaskan

“A picture is worth a thousand words”.

Gambar akan mempermudah manusia dalam mencerna isi konten.

Tidak hanya itu, gambar juga akan membuat mereka ingat dengan konten anda.

Karena itu, sertakan minimal satu gambar yang unik pada konten anda. Dan untuk konten berupa tutorial, sertakan gambar untuk setiap tahapannya.

Format penulisan yang mudah dibaca

Perhatikan gambar berikut:


Ini adalah gambar yang dihasilkan dari alat pelacak gerakan mata ketika membaca.

Kita tidak akan membaca artikel secara kata-per-kata.

Semakin ke bawah, semakin sedikit kata yang kita baca.

Kalau paragraf dalam artikel anda mengandung banyak kata, pembaca tidak akan mengerti apa isinya. Yang seperti ini tidak enak dibaca.

Jelaskan secara terperinci langkah demi langkah

Apa yang terjadi kalau dalam artikel resep makanan tidak mencantumkan langkah-langkahnya secara terperinci?

Kita akan kesulitan dalam mengaplikasikan.

Sama seperti 2 poin di atas, tujuan utama kita adalah membuat konten yang isinya mudah dipahami.

Semakin mudah dicerna, semakin mudah pula untuk diingat.

#3 Topiknya populer

Orang-orang akan sering membagikan konten mengenai topik yang populer.

Dalam periode menjelang pemilu, hampir seluruh artikel yang muncul di timeline Twitter kita isinya tentang pemilu.

Jadi anda bisa mencuri popularitas suatu topik untuk membuat konten anda jadi populer juga.

Ada juga topik yang selalu populer tanpa mengenal waktu.

Istilahnya evergreen content.

Misalnya dalam industri SEO, topik link building selalu dicari-cari oleh orang yang baru mempelajari mengenai SEO. Karena itu topik ini selalu ramai peminatnya.

Dalam semua industri pasti ada topik-topik yang selalu populer.

Untuk membuat konten yang populer, pastikan topik yang diangkat juga populer

Ini beberapa indikasi topik yang populer:

  1. Selalu jadi bahasan populer di suatu kalangan
  2. Ada acara, event, atau kejadian baru
  3. Suatu masalah besar yang belum ada panduan penyelesaiannya

Untuk bisa menemui topik-topik seperti ini, ada beberapa caranya:

  • Selalu ikuti perkembangan berita mengenai topik utama anda
  • Bergabung dalam situs komunitas yang topiknya sesuai, lihat masalah yang dialami anggota komunitas
  • Pelajari mengenai keyword research untuk mengetahui jumlah pencarian suatu topik

#4 Membangkitkan perasaan

Kita sebagai manusia akan menyebarkan konten yang isinya membangkitkan emosi atau perasaan.

Ini karena kita menunjukkan bahwa kita peduli terhadap isi konten tersebut.

Coba kita lihat Wikipedia.

Wikipedia punya konten yang isinya sangat informatif. Tapi apakah artikel di Wikipedia pernah jadi bahan pembicaraan orang banyak?

Tidak pernah.

Ini karena konten di Wikipedia hanya berupa informasi yang tidak membangkitkan perasaan pembacanya.


Gambar di atas merupakan analisa dari BuzzSumo terkait konten dengan emosi apa yang paling sering populer.

Ternyata hasilnya ada 4 emosi yang paling sering muncul:

  1. Kagum (Awe)
  2. Tawaan (Laughter)
  3. Terhibur (Amusement)
  4. Bahagia (Joy)

Membuat konten yang mengundang tawaan itu susah kalau anda tidak punya bakat melucu (sama seperti saya).

Tapi untungnya persentase tertinggi adalah perasaan kagum (awe).

Konten yang membangkitkan perasaan kagum mendapat jumlah share lebih tinggi

Membuat konten yang memicu perasaan kagum lebih mudah dibandingkan membuat konten yang lucu.

Inilah caranya.

Artikel yang sangat lengkap/panjang

Tujuan kita menghabiskan waktu untuk membaca adalah untuk menambah ilmu. Lebih bagus lagi kalau dalam 1 artikel kita bisa mendapatkan banyak ilmu sekaligus.

Semakin lengkap bahasan kita dalam satu artikel, semakin kagum juga para pembaca.

Ini sudah terbukti lewat penelitian yang dilakukan oleh BuzzSumo.


Dari analisa yang mereka lakukan, artikel yang memiliki jumlah kata lebih dari 3000 juga di-share paling banyak.

Semakin banyak isinya, semakin banyak di-share.

Inilah kenapa sebaiknya anda selalu berusaha membuat konten yang berbobot dan panjang. Semakin lama pengunjung membaca, semakin “terikat” mereka dengan kontennya.

Kisah sukses pribadi atau orang lain

Perasaan si pembaca akan timbul kalau konten yang dibaca juga menyiratkan perasaan penulisnya.

Konten berupa kisah sukses menggabungkan lebih dari satu emosi, yaitu perasaan kagum dan bahagia.

Hasil analisa terhadap suatu topik

Kalau anda lihat 2 diagram di atas, keduanya merupakan hasil analisa dari BuzzSumo terhadap 1 juta artikel populer.

Tidak ada orang yang tidak merasa kagum melihat usaha mereka menganalisa sekian banyak artikel.

Analisa tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang karena membutuhkan usaha yang lebih tinggi daripada konten biasa. Tapi ini juga yang membuat konten anda menjadi sangat berharga.

#5 Bercerita

Daripada hanya berupa rangkaian informasi, konten yang mengandung cerita akan membuat pembaca peduli.

Care = share.

Bercerita di sini bukan berarti membuat dongeng atau cerpen.

Anda bisa menambahkan unsur cerita ke dalam konten apapun. Tutorial maupun informasional.

Cara termudah yaitu dengan menulis artikel dari sudut pandang orang pertama. Seolah-olah anda sedang memberikan presentasi di depan umum.

Dengan memberikan “saya” dan “anda”, konten anda akan jadi lebih personal dan pembaca akan jadi lebih peduli.

Berikut ini beberapa bentuk konten berupa cerita.

Studi kasus

Daripada membuat konten tentang “bagaimana menurunkan berat badan dalam seminggu”, coba ubah sudut pandangnya menjadi “bagaimana saya menurunkan berat badan 5kg dalam seminggu”.

Studi kasus merupakan salah satu bentuk konten yang paling populer.

Alasannya karena studi kasus sudah terbukti oleh penulisnya sendiri.

Jadi apapun yang anda tulis dalam konten studi kasus, pembaca akan percaya dan peduli.

Wawancara dari ahlinya

Kalau anda belum punya cerita sendiri untuk dibagikan, manfaatkan cerita dari orang lain yang sudah berpengalaman.

Ketika baru meninggal dunia, buku tentang Steve Jobs jadi langsung populer. Padahal penulisnya kan bukan si Steve sendiri.

Ini menunjukkan bagaimana cerita dari orang lain juga bisa membuat konten anda populer.

Menggunakan referensi yang terpercaya

Perhatikan beberapa konten dalam situs PintasanDaily, termasuk artikel ini, saya menggunakan referensi dari situs-situs yang terpercaya.

Saya ini bukan siapa-siapa. Kalau saya mengoceh ini-itu tanpa ada bukti yang nyata, akan ada orang yang menganggap tulisan saya omong kosong.

Karena itulah saya selalu menggunakan referensi.

Dan memang terbukti, semakin banyak referensi yang digunakan semakin populer juga kontennya.

Referensi membuat orang yakin dengan isi konten kita.

#6 Dapat dipraktekkan

Kalau anda berkunjung ke situs-situs universitas di Indonesia, mereka punya digilib (perpustakaan digital) yang isinya jurnal-jurnal hasil penelitian dari mahasiswanya.

Ada ribuan jurnal yang muncul setiap 6 bulan dan semuanya mengandung informasi yang sangat berharga.

Tapi kenapa jurnal mahasiswa tidak pernah populer?

Karena tidak bisa dipraktekkan.

Penelitian mereka tidak bisa langsung kita aplikasikan. Sehingga seakan-akan ilmu yang berharga itu tidak ada manfaatnya bagi orang biasa.

Sebaliknya artikel berisi “resep membuat bakso” bisa populer, karena langsung bisa kita gunakan sebagai panduan.

Jadi kalau anda membuat konten, buatlah konten yang siap praktek.

Begini caranya.

Pilih topik yang langsung bisa dilaksanakan

Tidak semua topik langsung bisa diaplikasikan oleh pembaca.

Misalnya “cara mendapatkan uang 1 milyar”. Jumlah ini terlalu besar, anda tidak akan bisa membuat langkah demi langkahnya dalam 1 konten.

Sehingga konten tersebut hanya jadi sebuah informasi.

Tapi ada caranya mengubah topik informasi jadi siap pakai.

Berikan langkah-langkahnya secara detail

Kunci dari artikel yang siap pakai terletak di langkah-langkahnya.

Semakin jelas anda menerangkan setiap langkah, semakin baik. Jangan lewatkan sedikitpun detailnya.

Seringkali dalam membuat artikel langkah-langkah kita merasa suatu bagian terlalu mudah jadi tidak perlu disertakan.

Kita berpikir demikian karena kita sendiri tentunya sudah menguasai topiknya. Padahal pada kenyataannya orang lain bisa jadi tidak mengerti.

Gunakan gambar untuk setiap tahapan

Jangan anti menyertakan gambar, jangan malas menggunakan gambar.

Sebagian besar pembaca akan kesulitan kalau konten anda hanya berisi tulisan saja. Apalagi dalam konten berupa langkah-langkah.

Ketika pembaca bingung, mereka akan langsung meninggalkan artikel anda.

Faktor penghambat popularitas konten

Sampai di sini anda sudah mengetahui 6 elemen yang harus anda sertakan untuk membuat konten yang populer.

Tapi itu saja belum cukup.

Ada faktor-faktor yang menyebabkan konten anda tidak akan populer walaupun sudah menyertakan keenam elemen tersebut.

Isinya payah, biasa, membosankan

Musuh utama kita adalah membuat konten yang isinya biasa-biasa saja.

Tapi sayangnya para pembuat konten tidak sadar kalau kontennya tidak spesial. Wajar memang, karena sebagai manusia kita terlanjur cinta buta dengan buatan kita sendiri.

Apa ciri-ciri “biasa”?

Bandingkan dengan konten lain yang memiliki topik yang sama. Kalau isinya tidak JAUH lebih bagus, berarti anda gagal.

Coba sekarang anda search di Google dengan kata kunci “cara menghilangkan bau kaki”.

90% artikel di halaman 1-3 poin-poinnya sama dan terlalu biasa.

Anda harus membuat sesuatu yang baru, sesuatu yang belum diketahui orang lain, sesuatu yang akan membuat semua orang terkesima (elemen no. 1 & 4)

Kalau tidak, berarti anda gagal.

Tidak dipromosikan

Ada 3 inti dari content marketing:

  • Perencanaan konten
  • Pembuatan konten
  • Promosi konten

Tanpa yang pertama dan kedua kita tidak akan bisa membuat konten yang berkualitas.

Tapi tanpa promosi, seberapa pun bagusnya konten anda tidak akan bisa populer.

Kita ini bukan siapa-siapa.

Maka tidak ada yang akan membaca konten kita kecuali anda sudah menjadi artis atau orang terkenal.

Dengan promosi konten berarti kita membangun reputasi diri sendiri sambil mempromosikan apa yang sudah kita buat.

Banyak yang bilang yang terpenting adalah pembuatan kontennya, padahal para content marketer sebenarnya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mempromosikan konten.

Oleh karena itu, anda wajib mengetahui bagaimana teknik promosi konten yang tepat.

Masukan Emailmu Untuk Menjadi Visitor Premium Pintasan Daily

0 Response to "Cara Membuat Konten yang Populer dengan Memanfaatkan 6 Elemen Pemicu Popularitas"

Posting Komentar